Siti Wulandari

by Siti Wulandari

Wed, 5 August 2015

Fotografi Adalah Berbeda

Fotografi Adalah Berbeda

Sebagai seorang penghobi di bidang fotografi yang juga masih mengemban pendidikan sekolah di New York Institute of Photography, NY, USA, Imam Nirwansyah kemudian mengambil keputusan untuk menjadikan hobi fotografi sebagai jalan hidupnya dalam mendapatkan nafkah untuk menghidupi diri dan keluarganya. Imam menemukan beberapa hal yang menarik dari fotografi yang akan ia bagikan untuk kita diskusikan selama enam minggu ke depan. Adapun tema pembahasan keseluruhannya adalah BERKARIR DI FOTOGRAFI, yang setiap minggunya akan berjudul: 1. FOTOGRAFI ADALAH BERBEDA, 2. FOTOGRAFI ADALAH KREATIVITAS, 3. KARAKTER INDUSTRI FOTOGRAFI, 4. KARIR SEUMUR HIDUP, 5. MENGAPA KITA INGIN MENJADI FOTOGRAFER, 6. SETIAP ORANG BISA MEMOTRET. Pastinya kita sudah tidak sabar untuk membahasnya satu per satu ya! :)

 

Fotografi Adalah Berbeda

Tulisan ini dibuat tidak murni datang dari saya, akan tetapi berupa rangkuman dan banyak pengaruh dari pengalaman pribadi, artikel New York Institute of Photography dan berdasarkan pengamatan serta pendapat dari beberapa teman fotografer.

 

Kita saksikan dengan mata kepala kita sendiri, banyak sekali fotografer yang hadir dalam kehidupan kita sehari-hari. Mulai dari yang bisa kita temukan di tempat-tempat umum, seperti tempat atau pusat piknik dan pertemuan-pertemuan di mana mereka hadir begitu saja ke depan kita menawarkan jasa foto, sampai pada fotografer yang mempunyai penghasilan hingga ratusan juta rupiah per bulannya, yang kesibukannya menyebabkan kita harus antri untuk menggunakan jasanya. Dibandingkan dengan berkarir di bidang lain, fotografi mempunyai keunikannya terutama dari contoh yang saya kemukakan di awal. Seseorang yang ingin berkarir sebagai dokter, ahli hukum, atau banker, pendidikan harus diambil secara teratur, panjang dan membutuhkan kemampuan keuangan yang cukup sebelum kita masuk ke profesi itu. Bahkan seorang pelukis, sama-sama bergerak di bidang kreatif seperti fotografer, tetap tidak sama dalam mengawali karirnya.

 

Di fotografi, seorang anak SMA bahkan seorang anak SMP sudah bisa mencari uang dengan mengandalkan keahlian fotografinya, walaupun tentunya berbagai hal yang mendukung harus ada sebelum anak ini bisa mulai menghasilkan uang. Faktor-faktor keberuntungan dan kesempatan tentunya akan sangat berpengaruh.

 

Keunikan dan kecantikan berprofesi di fotografi adalah dalam gairah kita bekerja. Fotografi adalah profesi seumur hidup yang bisa mendatangkan uang seumur hidup apabila pengelolaan karirnya dijalankan secara benar. Banyak sekali keasyikan dan petualangan yang akan kita dapatkan. Selain itu, pelatihan dan pembelajarannya untuk setiap bidang tidak serumit seperti yang akan saya jabarkan berikut. Di dalam bidang hukum, seorang pengacara yang bergerak di korporasi tidak bisa begitu saja pindah menjadi seorang ahli hukum litigasi. Seorang dokter spesialis THT tidak bisa begitu saja juga berprofesi sebagai dokter spesialis kulit dan kelamin. Seorang banker Kredit Usaha Kecil tidak bisa begitu saja pindah menjadi banker yang mengurus soal hukum perbankan. Pendek kata, mereka semua harus melalui pendidikan formal yang panjang dan membutuhkan usaha dalam menekuni salah satu sub-bidang mereka.

 

Dalam fotografi hal ini sedikit berbeda. Untuk menjadi seorang fotografer komersil, bukan berarti kita tidak bisa menjadi seorang fotografer pernikahan. Bisa saja di saat hari-hari kerjanya dia sebagai seorang komersil, akan tetapi di akhir pekan dia berprofesi sebagai fotografer pernikahan. Dan demikian pula, apabila kita berkonsentasi di bidang arsitektur, bukan berarti kita tidak bisa dalam waktu yang sama berprofesi di indusri fotografi outdoor. Bahkan, apabila dia sudah menekuni satu atau dua bidang fotografi, bukan tidak mungkin dia bisa menekuni bidang ke tiga. Mengapa bisa begitu? Karena pengetahuan dasar fotografi di semua bidang adalah sama. Keunikan dan kebutuhan antara setiap sub-bidang walaupun memang berbeda akan tetapi perbedaannya terletak pada tekniknya. Rasa seni dan selera untuk setiap bidang adalah sama. Akan tetapi, saya tidak bermaksud menggampangkan pembelajaran dan pelatihan seni fotografi untuk mencapai yang terbaik di bidangnya. Saya hanya bermaksud, bahwa berprofesi di fotografi adalah banyak tergantung pada selera, kreativitas, kesempatan dan tidak terlalu terbatas seperti profesi lainnya, bahkan apabila dibandingkan dengan profesi sejenis seperti pelukis, pengarang novel atau buku cerita.

 

 

Untuk minggu ini cukup akan saya sambung pada minggu depan dengan judul FOTOGRAFI ADALAH KREATIVITAS. Apabila ada yang tertarik mendikusikan topik ini dan topik-topik selanjutnya silakan hubungi saya di imam@kotakimaji.com. :)

Career In Photography,

comments powered by Disqus