Wedding photography merupakan salah satu pekerjaan yang menyenangkan, karena seorang profesional yang terlibat dalam bidang ini akan membantu orang lain untuk mengabadikan peristiwa penting menjadi suatu memori yang indah. Pekerjaan ini membutuhkan kerja sama tim yang baik. Keberhasilan tim adalah keberhasilan setiap anggota dan juga sebaliknya. Oleh karena itu, untuk mencapai keberhasilan dalam suatu proyek, maka akan dibutuhkan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan serta kontrol yang baik. Dalam melaksanakan suatu proyek wedding photography, biasanya suatu tim fotografi akan terdiri dari beberapa anggota dengan tugas masing-masing, diantaranya :
Secara hirarki, terdapat beberapa langkah atau urutan pekerjaan dalam wedding photography, berikut urutannya :
1. Menulis Brief
Kesuksesan pemotretan dimulai dengan Brief. Brief merupakan garis besar dari proyek / pekerjaan yang berisikan perintah-perintah atau keinginan client terhadap hasil pemotretan. Keinginan client dalam brief biasanya berupa image style (gaya), standard kerja, daftar foto, jadwal kerja dan detail-detail lainnya. Langkah awal ini akan dipegang oleh seorang Account Executive (AE). Seorang AE akan memberikan arahan kepada seluruh anggota tim terutama kepada photographer & videographer sesuai dengan keinginan client.
2. Photo & Video Team
Setelah menerima arahan dari seorang AE, maka langkah selanjutnya adalah melakukan perencanaan dan pelaksanaan pemotretan yang akan dijalankan oleh Photo & Video Team. Team ini merupakan sekumpulan orang-orang yang memiliki keahlian dalam bidang pemotretan dan videografi dengan tugas masing-masing yang berbeda. Berikut pembagiannya :
Selain menciptakan keindahan dalam foto, photo & video team juga akan menyusun cerita sesuai dengan proses dan keinginan client. Supaya dapat menjalani tugas dengan baik, seorang Fotografer & Videografer harus mempunyai kemampuan untuk menerjemahkan keinginan client menjadi hasil foto berdasarkan brief yang komprehensif. Fotografer yang baik adalah seorang pendengar yang baik. Oleh karena itu, seorang fotografer sebaiknya lebih banyak mendengarkan keinginan client. Gunakan daftar dari brief yang terlampir sebagai acuan untuk sesi pemotretan pernikahan. Selain itu, sebelum melakukan pekerjaan pada saat hari H seorang fotografer juga diharuskan untuk mempersiapkan diri, seperti cek peralatan, menentukan jam berkumpul dan sebagainya.
3. Design Album
Setelah menghasilkan foto-foto dalam acara pernikahan, langkah selanjutnya adalah pemilihan foto-foto terbaik yang akan dilakukan oleh seorang Graphic Designer (GD) untuk dimasukan ke dalam sebuah album. Dalam konteks wedding photography, kreativitas seorang GD sangat diperlukan untuk menghasilkan design album yang bagus dan menarik. Seorang GD akan menyalurkan ide-ide kreatifnya dengan memasukkan komponen-komponen visual yang dapat membuat album foto jauh lebih menarik. Seorang designer akan menggunakan lima unsur visual, mulai dari garis, ruang, corak, bentuk sampai warna yang akan dipadukan dengan rasa seni serta client brief untuk membuat design pada sebuah album. Tahapan ini merupakan hasil akhir yang diharapkan dapat menjadi suatu produk yang diminati oleh pasar.
Hasil akhir proyek Wedding adalah suatu karya dalam bentuk album yang serasi dalam berbagai aspek, seperti alur cerita foto, komposisi layout, typography dan elemen desain. Oleh karena itu brief harus dipahami dengan baik oleh setiap anggota tim sehingga hasil akhir yang baik dan menarik akan terwujud dalam bentuk album atau produk lainnya yang akan diterima oleh Client.
Videography, Photography, Career In Photography,
comments powered by Disqus