Akhirnya kita sampai pada akhir tulisan saya yang keseluruhnya terangkum dalam jurnal Berkarir Di Fotografi. Tulisan keenam ini lebih merupakan kesimpulan dan saran yang titik beratnya adalah bagaimana memanfaatkan hobi menjadi bisnis.
Setelah kita merasa suka, kemudian kita lanjutkan dengan serius hobi fotografi kita, maka pada satu titik, kita biasanya akan bertanya-tanya, “Apakah kita akan masuk lebih dalam ke bisnis ini atau bertahan sebagai penghobi serius?”. Tentunya ada yang ingin mempertahankan hobi ini sebagai kegiatan rutin saja, tapi tidak serius. Akan tetapi, yang ingin saya tulis sebagai penutup tulisan saya ini adalah saran saya bagaimana mengembangkan hobi ini mejadi bisnis baru Anda.
Tidak ada bisnis yang bisa dikerjakan sambil lalu. Begitu hobi Anda menjadi bisnis, maka hidup Anda pun akan berubah. Di dalam bisnis fotografi, usaha dan waktu yang akan kita butuhkan akan sebesar 70% porsi untuk sisi bisnisnya, sedangkan porsi fotografinya hanya 30%. Tidak ada bisnis yang mudah, semuanya pasti ada cerita sulit dan sedihnya. Akan tetapi, seperti yang sudah diceritakan panjang lebar dalam tulisan saya di beberapa minggu ini, kesempatan untuk berhasil di industri ini begitu besar.
Ada banyak jalan untuk memulai bisnis fotografi, di antaranya:
Ingat, antara mengerjakan bisnis dan mengerjakan hobi fotografi adalah dua hal yang sangat berbeda. Ada bakat dan keterampilan tertentu yang wajib dimiliki seorang pebisnis, yaitu:
Itulah secara umum skill atau karakter pebisnis yang harus dimiliki kalau Anda ingin berhasil dalam bisnis yang mempunyai sifat persaingan yang tinggi, seperti fotografi.
Untuk saat ini, tulisan ini saya akhiri. Terakhir, ingat saja di mana ada kemauan pasti ada jalan. Musuh besar utama kita adalah diri kita sendiri. Kenalilah diri Anda terlebih dahulu sebelum memutuskan sesuatu.
Sampai jumpa di tulisan dalam jurnal www.kotakimaji.com lainnya. Salam, Imam Nirwansyah – Fotografer Kotak Imaji.
comments powered by Disqus