Siti Wulandari

by Siti Wulandari

Tue, 19 July 2016

Sertifikasi Fotografi di Indonesia

Sertifikasi Fotografi di Indonesia

Sertifikasi merupakan salah satu hal yang tidak bisa disepelekan, Sertifikasi sangat dibutuhkan khususnya untuk orang-orang yang ingin berkecimpung di dunia profesional. Dalam bidang fotografi sendiri, perjalanan proses Sertifikasi dimulai pada akhir tahun 2013 yang dipelopori oleh Nandang Rukanda (Lembaga Kursus dan Pelatihan /LKP Sae Fotografi) dan Riadi Rahardja (Lembaga Kursus Fotografi yang terdaftar di Depnaker Bandung), dengan wacana awal penyusunan RSKKNI (Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia)

Pada bulan Maret 2014 wacana tersebut menemui titik terang setelah mendapat undangan dari Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan (Ditbinsuslat) dibawah Direktorat Jenderal PAUDNI (Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal), Direktorat Jenderal setingkat dengan Dikti (Pendidikan tinggi) dan Dikdasmen (Pendidikan Dasar dan Menengah). Sejatinya undangan tersebut bertujuan untuk membahas penyusunan KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia) yang dipimpin oleh Muslikh, SH. selaku Direktur Ditbinsuslat dan didampingi oleh Megawati Santoso, Ph.D, selaku Team Leader KKNI. Dalam pertemuan tersebut, tim perumus bidang fotografi diwakili oleh Riadi Raharja (Lembaga Kursus Fotografi Bandung), Sjuaibun Iljas (Dosen Fotografi) , dan Harry Reinaldi (Kaprodi Fotografi dan Film UNPAS).

Langkah selanjutnya yang harus dilalui dalam pembentukan RSKKNI (Rancangan Standar Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia) ini adalah Pra Konvensi Nasional yang berlangsung di Bandung. Dalam acara tersebut terdapat 30 orang undangan dengan latar belakang fotografi yang berbeda, seperti akademik, komunitas, pelaku pendidikan fotografi nonformal, wartawan dan pelaku industri. Pra Konvensi Nasional sendiri bertujuan untuk menggodok serta mengkaji kembali RSKKNI yang telah disusun oleh tim perumus sebelumnya. Meski acara tidak dihadiri sepenuhnya oleh para undangan, kegiatan tetap berjalan dengan baik serta menghasilkan naskah RSKKNI yang dapat melangkah ke tingkat selanjutnya.

Usai berlangsungnya Pra Konvensi Nasional di Bandung, kegiatan selanjutnya adalah Konvensi Nasional RSKKNI. Puncak kegiatan dari proses Sertifikasi ini berlangsung di Batam, dengan dihadiri para pemangku kepentingan dari seluruh Nusantara sebanyak 60 orang. Dalam Konvensi Nasional ini menghasilkan naskah RSKKNI bidang Fotografi setelah mengalami proses diskusi yang panjang. Melalui Muslikh, SH. selaku Direktur Ditbinsuslat, hasil naskah RSKKNI diserahkan kepada pihak Kementrans (Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi) untuk menjalani proses koreksi redaksional dan validisasi. Setelah menjalani proses yang panjang itu, akhirnya SKKNI (Standar Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia) Bidang Fotografi secara resmi diterbitkan sesuai dengan Keputusan Menakertrans No. 355 Tahun 2014.

Setelah menghasilkan SKKNI, APFI (Asosiasi Profesi Fotografi Indonesia) selaku organisasi profesi yang diakui Pemerintah bergerak untuk memebuat Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) di bidang Fotografi. Kini lembaga itu sudah berdiri dengan nama Leskofi (Lembaga Sertifikasi Kompetensi Fotografi Indonesia). Leskofi merupakan suatu lembaga independen penyelenggara uji kompetensi fotografi yang dibentuk oleh APFI melalui Surat Keputusan Nomor 07/APFI/0000/SK/IV/2015 tertanggal 24 April 2015 yang dikukuhkan oleh Pemerintah melalui Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan Dirjen Paudikmas berdasarkan Surat Keputusan Nomor 75/C/KK/2015 tertanggal 20 Juni 2015.

Event, Career In Photography, Photography Workshop, Photography,

comments powered by Disqus